aku bergegas keruang resepsi , berharap masih bisa menemukannya . maklum saja HP itu baru saja aku beli dan harganya cukup mahal . rasanya tak rela bila handphone tersebut harus hilang begitu saja.
tempat pertama yang aku periksa adalah ruang rias , ternyata ruang tersebut telah di bersihkan . lalu aku masuk ke ruang resepsi , disana ada banyak tukang yang sedang mmbongkar dekorasi gedung . aku menyusuri setiap tempat , tapi tak juga menemukannya . setiap kali bertemu orangpasti kutanyakan apakah mereka melihat handphone bersarung kulit warna biru ? .dan semua menjawab tidak melihat .aku lalu kembali ke depan gedung dan bertemu tim perias , aku juga menanyakan apakah mereka melihat handphoneku . mereka terkejut aku kehilangan handphone dan langsung membantu mencarinya dengan cara menghubungi nomor handphoneku , tapi sayang nya tidak bisa cemaslah aku .karena menurut jika handphone tidak dapat dihubngi lagi pasti telah musnah .
teman - teman perias lalu menyarankan aku mencari lagi ke gedung , sambil mereka terus berusaha menghubungi HP- ku . aku bergegas masuk dan bertanya lagi kepada orang yang berada di dalam .
karena tak kunjung menemukannya , aku pun sudah sampai titik pasrah karena tidak dapat menemukannya lagi .
tiba - tiba seorang tim perias berlari - lari menuju kearahku sambil berbicara dengan seseorang di telpon genggamnya . "ini yang punya handphone nya mas ,ngomong langsung aja ya ".
aku seperti tidak percaya mendengarnya . segera kuraih telponnya dan bicara. ternyata orang itu yang menemukan handphoneku . kami pun janjian bertemu di pintu gerbang gedung. tak lama kemudian berjalan kearahku sambil tersenyum dan menyerahkan handphone tersebut kepadaku. tak henti - hentinya aku berterima kasih atas kebaikannya. bapak itu mengatakan ia menemukan tergeletak di meja ruang rias saat membersihkan ruangan itu .
ia mengatakan tadinya ia ingin menitipkan ke salah satu panitia , tapi kemudian membatalkannya karena khawatir handphone tersebut tidak sampai ketangan pemiliknya . lagi pula ia berpikir pasti pemiliknya akan mencari handphonenya tersebut, jadi lebih baik beliau menyimpannya hingga pemilik sendiri yang mengambilnya .
mendengar ceritanya , aku benar benar tidak percaya masih ada orang jujur dan tulus di zaman seperti sekarang ini , apalagi bila mengingat harga handphoneku yang cukup mahal . bila di jual, tentunya uangnya sangat menggiurkan bagi seseorang yang berpenghasilan pas-pasan seperti beliauyang hanya seorang petugas kebersihan gedung . namun rupanya sifat baik , jujur dan ketulusan yang dimilikinya membuatnya tidak memikirkan materi semata , nam,un membantu sesama lebih penting baginya . aku pun meminta beliau untuk tidak kemana- mana dan bergegas ke lantai atas menuju kamar , mengambil uang yang aku ambil saat itu dan seluruhnya aku berikan kepada bapak yang baik hati itu . meski temanku mengatakan terlalu banyak uang yang aku berikan , tapi ku katakan ketulusan dan kejujuran beliau lebih mahal harganya dari uang yang aku berikan.
rasa terima kasihku jauh lebih besar dan tak sebanding dengan uang yang aku berikan itu . aku juga sangat berterima kasih pada teman - teman tim perias . meski kami baru kenal , tapi mereka dengan tulus dan tanpa pamrih ingin membantuku .
aku benar - benar terharu di pertemukan dengan orang - orang yang baik dan tulus di saat aku meragukan hal - hal semacam itu masih ada di zaman serba materialistis seperti sekarang. akuhanya dapat berterima kasih dan berdoa agar tuhan senantiasa memberkati teman - teman tim perias dan bapak petugas kebersihan beserta keluarganya dengan segala kelimpahan rezeki . Amin .
Elizabeth P - Jakarta
sumber : majalah wanita kartini
baca juga artikel tentang nilai kehidupan yang berharga
Artikel Tentang : Kejujuran Seorang Petugas Kebersihan
Rating/Peringkat : 100% based on 9999998 ratings. 547 user reviews.
Ditulis Oleh Putra Rusydinal Kedua
Rating/Peringkat : 100% based on 9999998 ratings. 547 user reviews.
Ditulis Oleh Putra Rusydinal Kedua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar